JAKARTA - Universitas Mercu Buana melalui program pemberdayaan kemitraan masyarakat memberikan pendampingan kepada warga Meruya Selatan, Jakarta Barat, dalam mengembangkan teknologi budidaya pertanian dengan menggunakan hidroponik. Teknik hidroponik merupakan jawaban atas keterbatasan ruang terbuka hijau di wilayah perkotaan bagi mereka yang ini bercocok tanam.
Program pemberdayaan kemitraan masyarakat ini adalah bentuk Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) yang merupakan salah satu bentuk Tri Dharma Perguruan Tinggi, selain pengajaran dan penelitian. Universitas Mercu Buana sebagai perguruan tinggi yang telah berakreditasi Unggul dari BAN-PT memiliki komitmen untuk memberikan manfaat langsung kepada masyarakat di sekitarnya, salah satunya melalui berbagai program PkM.
Program pemberdayaan kemitraan masyarakat ini menyasar masyarakat non produktif melibatkan ibu-ibu PKK dan pengelola RPTRA di sekitar kampus Universitas Mercu Buana. Kegiatan ini didanai hibah Pengabdian kepada masyarakat dari Kemendikbudristek Skema Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat tahun 2023.
Melalui tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) yang diketuai Dr. Erna Setiany, SE, M.Si., Universitas Mercu Buana memberikan pelatihan teknik pembuatan media bercocok tanam menggunakan hidroponik. Selain memberikan pelatihan masalah teknis menyangkut cocok tanam, tim PkM mengajarkan warga cara menghitung harga pokok dan jual serta cara pemasaran yang benar.
Tujuan kegiatan PkM ini menurut Erna adalah untuk mengembangkan budidaya sayuran hidroponik sebagai konsumsi keluarga dalam rangka ketahanan pangan. Budidaya sayur hidroponik ini penting untuk dilaksanakan karena masyarakat yang semakin terampil budidaya hidroponik semakin mandiri dan mampu mengatasi permasalahan pangan, gizi dan kesejahteraannya.
“Selain itu wirausaha hidroponik ini berguna untuk kemandirian ekonomi masyarakat urban di wilayah Meruya Selatan, ” kata Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang juga Wakil Rektor Bidang Pembelajaran dan Ristek Universitas Mercu Buana ini.
Kegiatan Program pemberdayaan kemitraan masyarakat ini berlangsung selama dua bulan, dari Juli hingga akhir Septermber lalu dengan materi antara lain teknik pembuatan media hidroponik (Wahyu dan Dr. Ir. Tin Budi Utami, M.T), teknik penyemaian benih hidroponik dan pemindahan bibit ke media tanam (Ahmad Sugianto dan Dr. Erna Setiany, SE, M.Si), cara menghitung harga pokok penjualan (Wieta Chairunesia, S.E., M.Ak), dan packaging (Dr. Erna Setiany, SE, M.Si).