JAKARTA - Bupati Sumbawa Barat, DR.Ir.H.W.Musyafirin., MM hadir dalam kegiatan silaturrahmi bersama Warga KSB Jabodetabek. Kegiatan berlangsung di kediaman salah satu tokoh pendiri Kabupaten Sumbawa Bupati Barat, H.Amir jawas, Sabtu (1/03/2023).
Kegiatan tersebut dirangkaikan dengan Buka puasa bersama. Hadir dalam kesempatan tersebut Sekretaris Daerah, Kepala Bappeda, Kepala Dinas Dilbud. Hadir pula dalam kesempatan tersebut, Warga KSB yang terhimpun dalam Himpunan Warga Sumbawa Barat (HWSB) Jabodetabek, dan Ikatan Keluarga Sumbawa Jakarta Raya (Ikasumjaya).
Dalam kesempatan memberikan sambutan penerimaan, H.Amir Jawas selaku tuan rumah menyampaikan terimakasih kepada Bupati Sumbawa Barat beserta jajaran atas kehadirannya. Demikian pula kehadiran Keluarga Sumbawa dan KSB yang tergabung dalam Ikasumjaya dan HWSB.
H. Amir Jawas menuturkan bagaimana perjalanan hidupnya hingga dirinya bisa akhirnya sukses berusaha dan tinggal menetap di Jakarta. Demikian pula terkait dengan perjuangan pembentukan Kabupaten Sumbawa Barat. H.Amir Jawas juga menegaskan bahwa terbentuknya KSB itu adalah modal nekat. " Kalau kita tidak nekat maka KSB tidak akan terbentuk", Ungkap H.Amir Jawas.
Sementara itu, H.Fahri hamzah mantan Wakil Ketua DPR RI, selaku tokoh Sumbawa dan KSB yang tinggal di Jakarta, menyampaikan kesannya sebagai bagian dari warga Sumbawa Barat. "Taliwang memiliki kesan yang kuat bagi saya. Warna islam dengan kekentalannya sangatlah berbeda jika dibandingkan dengan tempat lain. Perjalanan hidup yang ditempa dari sejak SMP muhammadiyah di Sumbawa hingga akhirnya kuliah di UI dan menetap di Jakarta. "Jadi Perjuangan menjadi perantau, harus ada satu sesi untuk ditulis, bahwa ada orang sumbawa yang berjuang di Jakarta, hingga menjadi catatan bagi anak-anak kita nantinya.
Sementara itu, Bupati Sumbawa Barat Dr.H.W.Musyafirin, MM menyampaikan apresiasinya kepada H.Amir Jawas selaku tuan rumah. Dan sumbangsihnya yang luar biasa dalam pembentukan KSB. Disampaikan Bupati dihadapan para tokoh KSB yang ada di Jakrta bahwa, Kedatangannya bersama rombongan dapat dikatakan datang melaporkan, terkait perkembangan pembangunan di KSB.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati menyampaikan terkait dengan pertambangan. Disampaikan Bupati bahwa pemberlakuan undang undang Minerba memberikan pembatasan kewenangan bagi Pemda KSB. Kewenangan pertambangan ada di pemerintah pusat. Terkait dengan pengelolaan CSR, Pemerintah Propinsi yang menentukan, jika ada masyarakat minta pembiayaan kegiatan dari dana CSR maka masyarakat minta ke Gubernur bukan ke bupati. Hal itu dilakukan karena wewenang yg sudah diatur. Demikian pula terkait dengan danau Lebo. Pemda KSB pernah menandatangani MOU antara Kementerian PU dan KLH. MOU. Meskipun sudah ada dibuat MOU, hingga hari ini belum ada tanda-tanda pembangunan. Sementara Pemda KSB telah menyusun DEDnya.
Terkait dengan peran AMNT dalam pembangunan di KSB, mereka telah banyak berbuat, ungkap Bupati. Jangankan yang wajib, yang tidak wajib pun dilakukan, seperti contohnya pembangunan bandara di Desa Kiantar, akan dibiaya dengan nilai 393 Milyar. " Kita harus bisa mamanfaatkan keberadaan PT.AMNT untuk sebesar - besarnya bagi kemakmuran rakyat.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati mengakui bahwa butuh masukan dari berbagai pihak.
Oleh karenanya Bupati mengajak kepada Warga Sumbawa dan Sumbawa Barat Jabodetabek, untuk kumpul, menemukan kesefahaman tentang bagaimana idealnya membangun sebuah hubungan, dalam mengawal investasi di KSB.
Saya berharap kita semua bisa bertemu untuk menemukan kesefahaman tentang bagaimana mengawal investasi dengan baik, dan bagaimana membangun pariwisata KSB secara berkelanjutan. Mudah - mudahan selanjutnya kita bisa bertemu, " terang Bupati. (*)